Laporan Biologi > Jaringan Hewan
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan lengkap pratikum dengan judul “Mengenal Jaringan Hewan Melalui
Pengamatan Preparat Awetan” disusun oleh :
Nama :
Andi Marwah Bakri
Kelompok : IV
(empat)
NIM :
60300112100
Telah diperiksa oleh
Asisten/Kordinator Asisten dan dinyatakan dapat diterima
Samata,7
November 2012
Kord. Asisten Asisten
Zulkarnain, S.Si .........................................
Mengetahui
Dosen penanggung jawab
AR. Syarif Hidayat, S.Si, M.Kes
BAB I
PENDAHULUAN
Semua kehidupan
ditandai oleh adanya tingkatan organisasi kehidupan. Sel menempati tempat
khusus dalam hirarki kehidupan karena sel menempati hirarki terbawah dari
organisasi kehidupan yang dapat hidup secara indenpenden sebagai organisme.
Sebagai contoh Protista memiliki organela-organela yang mempunyai fungsi khusus
sehingga memungkinkan Protista mencerna makanan, tanggap terhadap perubahan
lingkungan, mengeluarkan sisa metabolisme, dan melakukan reproduksi. [1]
Seperti
halnya tumbuhan, tubuh hewan juga tersusun oleh sel-sel. Sel-sel tersebut
bersatu membentuk jaringan-jaringan yang terdapat pada organ. Organ yang
bekerja bersama-sama intenstinun kecil, intenstinun besar dan organ-organ lain
yang masing-masing tersusun dari bebagai macam jaringan. Pada hewan tingkat
tinggi (mamalia) dibedakan empat tipe jaringan dasar. Yaitu jaringan epitel,
jaringan pengikat (konektif), jaringan saraf, dan jaringan otot. [2]
A. Tujuan
Adapun tujuan pratikum
pada percobaan kali ini adalah :
Agar mampu mengenal dan membedakan
jaringan penyusun tubuh hewan serta mampu menjelaskannya secara tepat dan
benar.
B. Manfaat
Adapun manfaat
pratikum pada percobaan kali ini adalah :
Dapat mengenal dan membedakan jaringan penyusun tubuh hewan
serta mampu menjelaskannya secara tepat dan benar.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Semua kehidupan ditandai
dengan tingkat organisasi yang berhira.
Sel menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan
tingkat organisasi terendah yang dapat
hidup mandiri sebagai suatu organisme.
Protista misalnya, memiliki organel terspesialisasi yang melakukan pekerjaan
tertentu sehingga mereka dapat mencerna makanan , mendeteksi perubahan
lingkungan , mengekskresikan hasil buangan, dan bereproduksi semuanya di dalam
sebuah sel tunggal. Protista menggambarkan tingkat organisasi seluler , tingkat
yang paling sederhana yang mungkin dicapai oleh suatu organisme. Organisme
multiseluler, termasuk hewan, memiliki sel-sel khusus yang mengelompok
membentuk jaringan, yang merupakan tingkat struktur dan fungsi lebih tinggi.
Pada sebagian besar hewan, kombinasi jaringan hewan membentuk unit fungsional
yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama akan membentuk
sistem organ. Misalnya, sistem pencernaan manusia terdiri atas lambung, usus
halus, usus besar, kantung empedu, dan beberapa organ lain, yang masing-masing
merupakan kumpulan dari berbagai macam jaringan yang berbeda.[3]
Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan
struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur
berbeda yang sesuai dengan funsinya. Suatu jaringan disatuakan oleh suatu
matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel tersebut atau menenun
mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa Latin yang berarti “tenunan.” Jaringan
terdiri atas sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama[4].
Kita dapat mengelompokkan
jaringan tersebut ke dalam empat kategori utama:
A. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan penutup tubuh permukaan
dalam dan luar, membatasi antarorgan, atau membatasi organ dengan rongga dalam
tubuh. berbentuk lembaran yang terdiri dari sel-sel yang terekat kuat satu sama
lain satu sama lain. Ada dua kriteria yang digunakan untuk mengelompokkan
jaringan epitel, yaitu jumlah lapisan sel dan bentuk sel pada permukaan bebas.
Epitel sederhana hanya memiliki satu lapis sel, sedangkan epitel berstrata
memiliki beberapa lapisan sel.[5]
Adapun macam-macam jaringan epitel berdasarkan fungsinya
adalah sebagai berikut :
a). Epitel
proteksi (pelindung)
b). Epitel
kelenjar
c). Epitel absorbsi
(penyerapan)
d). Epitel sensori (indera)
Adapun macam-macam jaringan epitel berdasarkan bentuk adalah
sebagai berikut :
a. Epitel pipih selapis, contoh: epitel
poritoneum, alveolus, pembulu limfe, pembuluh darah dan jantung.
b. Epitel pipih berlapis banyak, contoh
: epitel epidermis, epitel rongga mulut dan rongga hidung.
c. Epitel kubus selapis, contoh :
lapisan pada banyak kelenjar dan salurannya, epitel indung telur, dan epitel
nefron ginjal.
d. Epitel kibus berlapis banyak : epitel
kelenjar keringat dan epitel kelenjar minyak.
e. Epitel silindris selapis, contohnya :
epitel pada usus dan lambung.
f. Epitel silindris berlapis banyak,
contohnya : epitel pada pangkal tenggorokan, epitel pada uretra dan
langit-langit.
g. Epitel silindris bersilia, contohnya :
epitel pada saluran ekskresi, ada saluran reproduksi.
h. Epitel transisional, contohnya :
saluran kencing, kandung kemih, ureter, dan ginjal.[6]
B. Jaringan otot
Otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serat otot
dan mempunyai kemampuan untuk kontraksi jika mendapatkan rangsang dari impuls
saraf. Serat otot tersusun dari mikrofilamen yang terdiri dari protein
kontraktil auksin dan myosin. Otot merupakan jaringan terbesar pada kebanyakan
hewan. Otot kontraksi mengonsumsi energi yang banyak pada saat kontraksi.
Pada hewan vertebrata terdapat tiga macam tipe jaringan
sebagai berikut :
1. Jaringan otot polos (halus),
mempunyai penampakan yang polos,ditemukan dinding organ
pencernaan, arteri, dan organ internal yang lain. Otot polos mempunyai
pergerakan yang lebih lambat dibandingkan dengan otot lurik, tetapi gerakannya
dapat bertahan lama. Otot ini dikontrol oleh saraf yang berbeda dengan otot
otot lurik.
2. Otot lurik (skeletal)
Otot lurik menempel pada tulang dengan tendon dan bertanggung
jawab pada pergerakan tubuh hewan.
3. Otot jantung (Kardiak)
Otot jantung bertanggung jawab terhadap kontraksi otot
jantung. Otot jantung mempunyai penampakan seperti otot lurik, tetapi bercabang
dan ujungnya menyatu lagi sehingga memungkinkan pengantaran sinyal dari sel
yang satu ke sel yang lain.[7]
C. Jaringan ikat
Jaringan ikat disebut juga jaringan
penyokong atau jaringan penyambung. Letak sel-sel ikat tidak berhimpitan rapat
tetapi terpencar- pencar dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung
protoplasmanya. Jaringan ikat atau penyambung berperan penting dalam
menghubungkan dan mendukung jaringan lainnya serta memberi dan mempertahankan
bentuk tubuh. Unsur pembentuk utama jaringan ini adalah matriks eksentrasel.
Adapun jaringan ikat dengan sifat
khususnya adalah sebagai berikut:
a. Jaringan tulang rawan(kartilago)
Jaringan ini merupakan spesialisasi
dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks yang elastis yang bersifat kuat
dan lentur, penyusunnya adalah kondrosit (sel tulang rawan) yang terletak di
dalam lakuna (rongga kecil. Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung
serabut. Berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan
lunak dan organ dalam,serta melicinkan permukaan tulang dan rawan. Ada tiga
macam tulang rawan :
a). Tulang rawan hialin; mengandung
serabut kalogen yang halus, berwarna bening kebiruan, terdapat pada cakram
epifisis, ujung tulang rusuk, dan permukaan tulang di daerah persendian.
b).
Tulang rawan elastis: mengandung serabut elastis dan serabut
kalogen. Terdapat pada daun telinga,
epiglotis dan bronkiolus.
c).
Tulang rawan fibrosa; mengandung serabut kalogen yang padat dan kasar.
Terdapat pada Seimfisis pubis
(pertemuan tulang kemaluan).
b. Jaringan Tulang Sejati (osteon)
jaringan ini merupakan jaringan ikat
yang mengandung mineral. Disusun oleh sel-sel tulang (osteosit) yang berasal dari sel induk (osteoblas) dan terletak dalam lakuna. Osteosit yang satu dengan
yang lainnya berhubungan melalui kanalikuli. Osteosit tersusun dalam lapisan
konsentris disebut Lamela.
c. Jaringan Darah dan Limfa
Jaringan ini merupakan jaringan ikat
khusus, terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
keping darah (trombosit), dan plasma darah. Plasma darah mengandung zat organik
dan anorganik, dan merupakan zat antar sel yang mengandung sel-sel darah dan
keping darah. Secara umum sel-sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2
macam sel darah putih (limfosit dan monosit)dibentuk dalam kelenjar limfa.
Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke
aliran darah + dengan sel limfosit dan antibodi. Sel limfosit merupakan salah
satu dari sel darah putih dan berfungsi sebagai penghasil antibodi.[8]
d. Jaringan Otot
Otot merupakan jaringan terbesar pada
kebanyakan hewan, serat otot tersusun dari mikrofilamen yang terdiri dari
protein kontraktil auksin dan myosin. Otot tersusun oleh sel-sel panjang yang
disebut serat otot dan mempunyai kemampuan untuk kontraksi jika mendapatkan
rangsang dari impuls saraf.[9]
D. Jaringan Saraf
Jaringan saraf menerima rangsang dan mengirimkan signal dari
bagian yang satu ke bagian lain dalam tubuh hewan. Unit fungsional dari
jaringan saraf adalah neuron yang khusus menghantarkan sinyal disebut impuls
saraf. Neuron terdiri dari sebuah sel tubuh dan dua atau lebih ekstensi yang
disebut dendrit dan akson. Panjang neuron bisa mencapai 1 meter pada manusia.
Dendrit menghantarkan impuls dari ujungnya menuju neuron. Sementara akson
menghantarkan impuls ke neuron lain menuju ke efektor, yaitu suatu struktur
seperti sel otot yang membawa keluar respon tubuh.
Allah berfirman dalam surah
An-Nuur ayat 45:
ª!$#ur t,n=y{ ¨@ä. 7p/!#y `ÏiB &ä!$¨B ( Nåk÷]ÏJsù `¨B ÓÅ´ôJt 4n?tã ¾ÏmÏZôÜt/ Nåk÷]ÏBur `¨B ÓÅ´ôJt 4n?tã Èû÷,s#ô_Í Nåk÷]ÏBur `¨B ÓÅ´ôJt #n?tã 8ìt/ör& 4 ß,è=øs ª!$# $tB âä!$t±o 4 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« ÖÏs% ÇÍÎÈ
Terjemahan:
“Dan
Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan
itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki
sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa
yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Hewan diciptakan dengan beragam jenis. Masing-masing mempunyai fungsi
dan bentuk yang berbeda, dan terdiri dari jaringan-jaringan penyusun yang sama.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu
dan Tempat
Waktu
dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah :
Hari / Tanggal : Rabu / 7 November 2012
Waktu :
08.00-10.00 WITA
Tempat :
Laboratorium Mikrobiologi lantai 2
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Makassar
Samata-Gowa
B. Alat
dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop dan kain planel.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
preparat awetan otot polos ( Non striated
muscle ), preparat awetan otot lurik ( Striated
muscle), preparat awetan otot jantung ( Cardiac
muscle ), preparat awetan usus (Small
intestine ), preparat awetan tulang ( Human
bone/ hard bone ).
C. Cara
Kerja
Adapun
prosedur kerja pada praktikum ini adalah :
1. Menyiapkan
mikroskop dengan terlebih dahulu dan melihat kelengkapannya (mikroskop yang
digunakan harus bersih dan tidak berjamur ).
2. Meletakkan
mikroskop pada meja yang datar dan memulai mencari cahaya dengan cara memutar cermin,
kondensor, dan diafragma.
3. Setelah
cahaya sudah didapatkan, mengambil preparat jadi yang akan diamati.
4. Untuk
pengamatan pertama, menggunakan
perbesaran kecil yaitu 5x atau 10x. Putarlah makrometer untuk mendapatkan
bayangan objek yang jelas. Gambarlah hasil pengamatan untuk perbesaran kecil.
5. Putarlah
revolver untuk mengganti perbesaran besar yaitu 40x atau 45x. Setelah
menggunakan perbesaran besar, tidak boleh lagi memutar makrometer. Gunakan
mikrometer untuk memperjelas bayang objek.
6. Perbesaran
besar akan memperlihatkan bagan setiap preparat secara jelas. Menggambarkan hasil
pengamatan untuk perbesaran besar, lalu membandingkan dengan
perbesaran kecil.
7. Setelah
mengamati semua preparat bersihkan mikroskop dan simpanlah pada kotaknya
terlebih dahulu dengan membersihkannya dari debu atau kotoran dengan
menggunakan kain planel halus
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pembahasan
Adapun hasil pengamatan dari
percobaan ini adalah :
1. Otot
polos
Keterangan :
1. Serabut
otot
2. Inti
sel
2. Otot
jantung
Keterangan :
1. Nukleus
2. Miofibril
3. Serabut
otot
3. Tulang
Keterangan :
1. Sel
tulang
2. Saluran
havers
3. Camaliculi
4.
Sel saraf
Keterangan :
1. Nukleus
2. Badan
sel
3. Selubung
nyelin
4. Akson
5. Dendrit
5. Usus
halus
Keterangan :
1. Sel
epitel
2. Jaringan
kapiler
3. Pembuluh
limfa
4. Otot
lingkar
6. Otot
lurik
Keterangan :
1. Serat
2. Nukleus
B. Pembahasan
Pada percobaan ini kita dapat
mengetahuoi bahwa jaringan otot pada hewan atas tiga bagian yaitu otot polos, otot jantung, dan
oto lurik. Ketiga otot tersebut memiliki perbedaan struktur dan fungsi. Selain
jaringan otot, dalam percobaan ini kita juga mengamati preparat usus halus dan
tulang.
1. Otot
polos
Otot polos terdiri dari kumpulan
sel. Sel-sel satu terletak ditengah. Otot polos biasanya mempunyai kegiatan
spontan bila tidak ada perangsang saraf. Oleh karena itu, suplai sarafnya
berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak memulainya. Letak otot
polos biasanya terdapat pada rongga tubuh sepereti saluran pencernaan makanan,
kantung kemih, organ reproduksi, pembuluh darah , dan saluran pernapasan.
Bagian-bagian otot polos adalah:
a. Nukleus,
berbentuk pipih yang khas di bagian
tengah nukleus ini sering terlipat pada sasat sel sedang berkontraksi.
b. Miofibril,
merupakan kumpilan sel serabut.
c.
Serabut otot,
berbentuk lancip pada kedua ujungnya.
d. Sarkomer.
2. Otot
lurik
Otot lurik terdiri dari sel-sel
silindris yang sangat panjang dan tidak bercabang, kontraksi oto lurik di bawah
kesadaran sehingga disebut otot volunter kontraksinya juga cepat dan kuat serta
dapat menimbulkan kelelahan, otot lurik biasanya/ umumnya terletak atau melekat
pada rangka. Bagian-bagian dari otot lurik adalah:
a. Pita
terang, adalah lurik vertikal yang menyilang terhadap poros otot.
b. Pita
gelap, adalah pertemuan beberapa pita terang saling tupang tindih.
c.
Endomesium, merupakan
pembungkus otot lurik dan penguat sel satu dan yang lainnya pada otot lurik.
d. Sarkolema,
merupakan membran sel pada otot lurik.
e.
Inti sel, terdapat
banyak dan terletak di bagian tepi sel.
f.
Miofibril, merupakan
kumpulan sel serabut.
3. Otot
jantung
Secara struktural, otot jantung
menyerupai otot lurik. Perbedaannya terletak pada percabangan dan intinya.
Fungsi dari otot jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh, yang di
mana letak otot jantung adalah :
a. Pita
terang adalah otot jantung vertikal yang menyilang terhadap poros otot.
b. Pita
gelap adalah pertemuan beberapa pita terang yang saling tumpang tindih.
c.
Nukleus adalah otot
jantung terdapat banyak inti sel dan terletak di tengah sel.
d. Diskus
interkalaris adalah merupakan sambungan antara jantung dengan area yang tahanan
listriknya rendah.
e.
Miofibril, kumpulan
sel serabut
4. Tulang
Tulang merupakan jaringan ikat
yang terminalarisasi dan mengandung mineral dan berfungsi sebagai penyokong
tubuh, alat gerak, dan pelindung organ-organ dalam. Bagian-bagian tulang:
a. Saluran
havers, menyuplai nutrien untuk menghidupi tulang
b. Lakuna
c.
Osteosit, merupakan sel-sel matang yang mengisi lakuna
dan matriks
d. Kenalikuli,
merupakan saluran kecil yang menembus matriks terklasifikasi.
e.
Lamela
f.
Saluran volkman,
berfunsi sebagai penghubung antar saluran havers.
5. Usus
halus
Usus halus mempunyai garis-garis serat
yang intinya terletak di tepi, dan fungsi dari usus halus adalah sistem
pencernaan makanan yang menyerap sari-sari makanan .
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan ini,
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jaringan hewan terdiri dari jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan otot terdiri
dari otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Dimana, otot polos berbentuk
gelendong, kontraksinya tidak di bawah pengaruh kesadaran. Otot lurik yang
terdiri dari sel-sel silindris yang sangat panjang dan panjang karena
kontraksinya dibawah kesadaran sehingga
dapat menimbulkan kelelahan. Otot jantung meyerupaki otot lurik, sel-selnya
berbentuk rantai dan bercabang dan fungsinya memompah darah keseluruh tubuh.
Usus halus mempunyai garis serat yang intinya terletak di tepi dan tulang
merupakan jaringan ikat yang termineralisasi dan mengandung mineral yang
berfungsi sebagai penyokong tubuh, alat gerak, dan pelindung organ-organ dalam.
B. Saran
Adapun saran
pada percobaan ini adalah:
1. Agar
pratikum sekiranya dapat membagi tugas dalam pratikum yang sedang di kerjakan
2. Semua
pratikum harus melihat bentuk nyata preparat pada mikroskop.
3. Diharapkan
pratikum mengamati preparat secara teliti agar mendapatkan hasil yang
diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. (2003). Biologi
Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.
Nugroho, L. (2004). Biologi dasar. Jakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Sumardi, I. (2004). Biologi Dasar. Jakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Tim, d. (2012). penuntun
biologi dasar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.
[1]L.
Hartanto Nugroho, Penuntun Biologi Dasar
(Universitas Gadjah Mada: Jakarta, 2004),h.23
[2]Ibid.,
[3]Campbelle,
Biologi Edisi Kelima (Erlangga:
Jakarta,2004),h.5
[4]Ibid,h.7
[5]L.
Hartanto Nugroho,Biologi Dasar (Universitas
Gadjah Mada: Jakarta,2004),h.103
[6]Tim
Dosen, Biologi Dasar (Universitas
Islam Negeri Alauddin: Makassar,2012),h.17
[7]Issirep
Sumardi, Biologi Dasar (Universitas
Gadja Mada: Jakarta, 2004),h.106
[8]Campbell,Biologi Edisi Kelima (Erlangga:
Jakarta,2004),h.8
[9]L.
Hartanto Nugroho,Biologi Dasar, (Universitas
Gadjah Mada: Jakarta,2004),h.106
Komentar