Laporan Biologi > Mikroskop
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan lengkap pratikum Mikroskop
dengan judul “Mengenal dan Menggunakan Mikroskop” disusun oleh :
Nama :
Andi Marwah Bakri
Kelompok : IV
(empat)
NIM :
60300112100
Telah diperiksa oleh Asisten/Kordinator
Asisten dan dinyatakan dapat diterima.
Samata,
31November 2012
Kord. Asisten Asisten
( Zulkarnain, S.Si ) ( Nurfitri Arfani )
Mengetahui
Dosen penanggung jawab
( AR. Syarif Hidayat,
S.Si, M.Kes )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Mikroskop adalah alat
yang digunakan untuk mengamati objek biologi yang berukuran sangat kecil.
Dengan menggunakan mikroskop, bayangan suatu benda dapat diperbesar ukurannya
sampai beberapa kali ukuran sebenarnya. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh
Antonio Van Leuwenhoek. Mikroskop pertama yang ditemukan pada abad ke-17 adalah
mikroskop sederhana dengan lensa tunggal.[1]
Mikroskop terdiri dari
dua bagian yaitu bagian optik dan bagian mekanik. Adapun bagian optik adalah:
cermin, lensa okuler, lensa obyektif, kondensor, dan diafragma. Sedangkan
bagian mekanik adalah revolver, kaki/pegangan mikroskop, meja prepart,
makrometer/mikrometer dan tubus.[2]
Mikroskop dipergunakan
untuk memperoleh perbesaran yang cukup besar dari benda-benda sangat kecil
dimana tidak dapat dilihat dengan mata telanjang atau bugil (diameter benda
kurang dari 0,1 mm).[3]
B. Tujuan
Adapun
tujuan pratikum pada percobaan kali ini adalah :
1.
Untuk mengetahui bagian-bagian
mikroskop dan fungsinya.
2.
Untuk mengetahui penggunaan mikroskop
secara baik.
3.
Untuk mengetahui cara pembuatan
preparat basah secara melintang,
membujur dan tanpa penyayatan.
4.
Untuk melihat sediaan yang telah di
buat di bawah mikroskop.
C. Manfaat
Adapun
manfaat pratikum pada percobaan kali ini adalah :
1.
Dapat mengetahui bagian-bagian
mikroskop dan fungsinya.
2.
Dapat mengetahui penggunaan mikroskop
secara baik.
3.
Dapat mengetahui cara pembuatan
preparat basah secara melintang, membujur, dan tanpa penyayatan.
4.
Dapat melihat sediaan yang telah
dibuat di bawah mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop
berasal dari bahasa yunani yaitu ”Micron” yang artinya Kecil dan “Scopos” yang
artinya Tujuan, adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasa. Ilmu yang mempelajari benda kecil
dengan menggunakan alat disebut Mikroskopi. Dan kata mikroskopi berarti sangat
kecil (tidak mudah dilihat oleh mata).[4]
Mikroskop
adalah suatu alat yang dipergunakan untuk memperoleh perbesaran yang cukup
besar dari benda-benda sangat kecil dimana tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang atau bugil (diameter benda kurang 0,1 mm). Mikroskop dapat dibedakan
dalam dua bagian besar, yaitu bagian mekanik dan bagian optik.
1. Yang
terdiri dari bagian mekanik adalah:
a)
Buluh teropong (tubus) dimana pada
kedua ujungnya dipasang lensa-lensa okuler yang menghadap ke mata dan lensa
obyektif yang menghadap ke benda yang derajat, tetapi ada juga yang tidak dapat
berputar
b)
Revolver suatu bagian berbentuk bulat
dimana satu permukaannya datar dan yang lain cembung. Pada bagian cembung
terdapat lubang-lubang berskrup untuk melekatkan lensa-lensa obyektif.
c)
Tangkai (pegangngan) merupakan
pendukung teropong dan sebagai tempat pegangngan bila mikroskop diangkat. Meja
benda terbuat dari logam yang pipih berbentuk persegi. Di bagian tengah dari
meja benda tersebut terdapat lubang untuk meneruskan cahaya atau sinar guna
menerangi benda. Pada bagian tersebut inilah tempat meletakkan preparat yang
akan diperiksa.
d) Skrup
penggerak preparat di atas meja benda tersebut terdapat suatu alat yang
mempunyai dua skrup yang terdiri tegak.
e)
Skrup kasar (pengarah kasar) yang dapat
menggerakkan meja benda naik turun dengan cepat, terpasang pada tiang.
f)
Skrup halus (pengarah halus) yang
menggerakkan meja benda dengan sangat perlahan (dalam mm). Dengan menggerakkan
skrup ini akan didapatkan gambaran (bayangan) yang lebih jelas.
g)
Skrup pengarah kondensor terletak
disebelah bawah meja benda yang berfungsi menggerakkan kondensor naik-turun.
h)
Cincin filter tempat untuk meletakkan
filter. Apabila sinar yang masuk dalam mikroskop menyilaukan mata, maka filter
dapat dipasang pada cincin filter tersebut yang terletak di bawah kondensor.
i)
Tiang yang menghubungkan kaki dengan
tangkai.
j)
Kaki atau alas merupakan alas dari
mikroskop.[5]
2. Yang
termasuk dari bagian optik adalah :
a)
Lensa obyektif di dalam tubus mikroskop
membentuk bayangan nyata dari preparat (benda). Bayangan nyata ini selanjutnya
diperbesar oleh lensa okuler. Untuk memperoleh obyektif yang baik perlu
diperhatikan perbesaran dan daya pisahnya. Makin pendek jarak titik api suatu
lensa makin kuat perbesarannya. Misalnya obyektif yang mempunyai jarak titik
api 55 mm, sedangkan obyektif yang mempunyai perbesaran maksimum (120 kali)
mempunyai jarak titik api 1,5 mm.
b)
Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi
untuk membuat bayangan semu yang terakhir, sehingga bayangan semu tersebut
dapat dilihat langsung dengan mata.
c)
Kondensor terletak dibawah meja benda,
funsi kondensor adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam
mikroskop. Kondensor dapat dinaik-turunkan dengan memutar penyetel kondensor.[6]
Macam-macam mikroskop
dan jenis-jenis mikroskop :
1.
Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya
memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop
cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif
lensa okuler dan lensa kondensor Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Sebuah mikroskop cahaya dapat memperbesar penglihatan kita
menjadi 1.000 kali. Adanya pembesaran demikian menyebabkan objek berdiameter
0,2 mikrometer dapat kita lihat.
Meskipun sudah 300 tahun berlalu semenjak mikroskop
ditemukan, sampai saat ini standar mikroskop cahaya tetap berdasarkan pada
prinsip-prinsip optik. Mikroskop yang anda gunakan sekarang sama baiknya dengan
yang digunakan oleh Schleiden, Schwann, dan Virchow, penemu teori sel pada pertengahan abad ke-19. Mikroskop
tersebut jauh lebih baik dari mikroskop yang pertama kali digunakan oleh Robert Hooke,
orang yang pertama kali menggunakan istilah sel.[7]
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat
dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan
mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah sebuah
mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai dua juta kali, yang
menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan
dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan perbesaran objek serta resolusi
yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.
4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop
ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih
pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet
untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada
mikroskop biasa. Karena cahaya ultra violet tak dapat dilihat oleh nata
manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya photografi
Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit
serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.[8]
5. Mikroskop Pender
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda
asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.
Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum
tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena
reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi
apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai
dengan pewarna pendar. [9]
6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk
mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper
mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan
mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang
dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya
dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian
atas gelas preparat. [10]
7. Mikroskop Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup
adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun
pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri)
tembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan
ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini
sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak
diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel,
nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu
susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah
perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang
dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nukleus dan unsur
lain yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dpat dilihat.[11]
Allah berfirman dalam surah al-Furqan ayat 2 :
Ï%©!$# ¼çms9 à7ù=ãB
ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur
óOs9ur
õÏGt
#Ys9ur öNs9ur
`ä3t ¼ã&©! Ô7ΰ Îû Å7ù=ßJø9$#
t,n=yzur
¨@à2
&äóÓx«
¼çnu£s)sù #\Ïø)s?
ÇËÈ
Terjemahan :
“yang
kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalm kekuasaan-(Nya), dan Dia telah menciptakan segala
sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”.
Segala sesuatu yang dijadikan Allah
SWT. Diberi-Nya
perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri,
sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup.
BAB III
METODE PRATIKUM
A. Waktu
dan tempat
Adapun waktu dan
tempat pelaksanaan pratikum ini adalah :
Hari / tanggal : Rabu
/ 31 oktober 2012
Waktu :
08.00 – 10.00 WITA
Tempat :
Laboratorium Mikrobiologi Lantai 2
Fakultas Sains dan
Teknologi
Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar
B. Alat
dan bahan
1. Alat
Adapun alat yang
digunakan adalah Mikroskop, silet tajam (goal), cawan petri/gelas arloji, pipet
dan pinset.
2. Bahan
Adapun bahan yang
digunakan adalah Aquades, daun waru (Hibiscuss
tiliaceus), daun Hydrillah (Hydrillah
verticellata), serat kapas/kapok (Gossipium
sp/Ceiba petandra), umbi lapis bawang merah (Allium cepa), empulur ketela pohon (Manihot utilisimae).
C. Cara
kerja
1. Mengenal
mikroskop
Meminta arahan dan
bimbingan dari Dosen atau Asisten untuk mengenal bagian-bagian mikroskop secara
utuh, mulai dari bagian optik sampai dengan bagian mekanik. Sebelum mengenal
mikroskop, terlebih dahulu harus tahu
cara mengambil mikroskop pada kotaknya. Mikroskop diambil dengan cara menegang
tangkainya dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri menumpu mikroskop. Cara
menyimpan mikroskop yaitu dengan memasukkan kedalam kotaknya yang telah diberi
silica gel atau berjamur. Ingat setelah menggunakan mikroskop harus dibersihkan
dan mengatur posisi lensa yang paling kecil untuk lensa obyektifnya.
2. Cara
menggunakan mikroskop
a. Mengambil
mikroskop dari kotaknya, memastikan mikroskop yang anda gunakan dalam kondisi
baik (tidak rusak).
b. Menyimpan
mikroskop pada meja keja yang datar, kemudian mencari cahaya dengan cara memutar cermin dan
kondensor serta diafragma sampai di bawah medan pandang terlihat bulatan
terang.
c. Menyiapkan
preparat yang akan diamati. Misalnya kita ingin membuat preparat basah secara
melintang, maka kita harus mengambil kaca preparat yang bersih kemudian berilah
satu tetes air dengan menggunakan pipet. Setelah itu mengiris bahan yang akan
dibuat preparat secara melintang (diiris setipis mungkin) lalu letakkan di atas
kaca preparat yang sebelumnya telah diberi air.
d. Menutup
kaca preparat dengan kaca penutup (deck
glass) dan seraplah kelebihan air
pada kaca preparat dengan tissue agar tidak mengganggu pengamatan.
e. Mengambar
hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
f. Untuk
preparat dengan penampang membujur, langkah kerjanya sama dengan di atas,
bedanya hanya irisan sampel yang dilakukan secara membujur.
g. Untuk
membuat preparat basah tanpa pengirisan yaitu dengan cara meletakkan sampel
pengamatan (misalnya daun hydrillah) di atas kaca preparat, lalu menutupnya
dengan deck glass dan diamati di
bawah mikroskop.
h. Setelah
selesai melakukan pengamatamn dan menggambar hasil pengamatan, bersihkanlah
mikroskop dan aturlah kembali posisinya yaitu leensa obyektif paling kecil
berhadapan dengan lubang meja sediaan.
i. Menyimpan
mikroskop secara aman pada kotaknya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
pengamatan
1. Mikroskop
Monokuler
|
Adapun keterangan dari
gambar mikroskop monokuler diatas adalah sebagai berikut :
1.
Lensa okuler
2.
Tabung
3.
Sekrup pengarah kasar
4.
Pegangan
5.
Pegangan sedia
6.
Sendi inlkinasi
7.
Cermin
8.
Kaki mikroskop
9.
Revolver
10.
Lensa obyektif
11.
Meja preparat
12.
Kondensor
13.
Diafragma
14.
Pengatur kondensor
2. Mikroskop
binokuler
|
Adapun keterangan
dari gambar mikroskop binokuler diatas adalah sebagai berikut :
1. Lensa
okuler
2.
Tabung 9. Meja preparat
3.
Pegangan 10. Kondensor
4.
Pemutar mekanik 11.
Diafragma
5.
Makrometer 12.
Mikrometer
6.
Kaki mikroskop 13. Cermin
7.
Revolver
8.
Lensa obyektif
3. Mikroskop
Trinokuler
Adapun keterangan dari
gambar mikroskop trinokuler diatas adalah sebagai berikut :
1. Lensa
okuler
2. Tubus
3. Lensa
obyektif
4. Cermin
5. Makrometer
6. Mikrometer
7. Kaki
mikroskop
8. Monitor
4. Preparat Basah
A. Secara melintang:
1).
Daun waru (Hybiscuss tiliaceus)
Perbesaran : 10 x 0,25
|
Keterangan
:
1.
Trikoma
2).
Empulur ketela pohon (Manihot utilisima)
Perbesaran : 10 x 0,25
|
Keterangan :
1. Dinding
sel
2. Rongga
udara
B. Membujur:
4).
Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)
Perbesaran
: 10 x 0,25
|
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Sitoplasma
3.
Fikoentrin (pigmen merah)
4.
Nukleus
C. Tanpa penyayatan:
3).
Serat kapas/kapok (Gossipium sp/Ceiba
petandra)
Perbesaran
: 10 x 0,25
|
Keterangan
:
1.
Dinding sel
2.
Torsi
4).
Daun hydrillah (Hydrilla vetrisellata)
Perbesaran : 4 x 0,10
|
Keterangan :
1.
Trikoma
2.
Aliran plasma
3.
Sitoplasma
4.
Inti sel
5.
Dinding sel
5. Pembahasan
1. Mikroskop
monokuler adalah mikroskop yang terdiri dari satu lensa okuler
2. Mikroskop
binokuler adalah mikroskop yang terdiri dari satu lensa dua okuler
3. Mikroskop
trinokuler adalah mikroskop yang dilengkapi dengan monitor
Fungsi dari setiap bagian mikroskop
adalah sebagai berikut :
a. Lensa okuler
Lensa okuler biasanya terdapat satu, dua, atau tiga buah
yang melekat pada bagian tubus dan berhadapan langsung dengan mata pengamat
serta berfungsi untuk memperbesar bayangan obyek pengamatan.
b. Lensa obyektif
Lensa obyektif biasanya berjumlah tiga sampai empat butir
pembesaran 5x, 10x, 45x, dan 100x dengan funsi untuk memperbesar bayangan obyek
yang diamati. Lensa ini melekat pada bagian revolver.
c. Cermin
Cermin yang terdiri dari dua sisi yang berbeda yaitu cermin
datar dan cermin cekung dengan funsi
untuk menangkap cahaya kemudian meneruskannya ke kondensor.
d. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan
oleh cermin dan difokuskan ke objek.
e. Diafragma
Diafragma yang terletak di bagan bawah kondensor berfungsi
untuk mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk pada objek yang diamati.
f. Revolver
Revolver merupakan pemutar lensa obyektif sehingga lensa
obyektif dapat diganti sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.
g. Kaki dan pegangan mikroskop
Kaki dan pegangan
mikroskop sebagai penyangga dan pegangan mikroskop saat digunakan atau
dipindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain.
h. Meja preparat
Meja preparat berfungsi sebagai tempat sediaan/preparat yang
diamati
i. Makrometer
Makrometer berfungsi sebagai pemutar kasar sehingga objek
dapat dilihat dengan jelas pada pembesaran kecil (5x dan 10x)
j. Mikrometer
Mikrometer berfungsi sebagai pemutar halus sehingga objek
dapat dilihat dengan jelas pada pemesaran besar (40x dan 100x)
4. Hasil pengamatan sediaan preparat basah
Adapun hasil pengamatan sediaan preparat basah adalah
sebagai berikut :
a.
Waru Lengis (Hibiscus tiliaceus)
Berdasarkan hasil pengamatan
bahwa daun waru memiliki epidermis yang
terletak pada bagian luar yang akan melindungi bagian dalam.
b.
Serat kapas (Gossipium sp)
Berdasarkan hasil pengamatan
serat kapas memiliki dinding sel sebagai pelindung dan juga terdapat torsi,
yang saling mengikat satu sama lain
c.
Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)
Berdasarkan hasil pengamatan pada
umbi lapis bawang merah melalui mikroskop ditemukan dinding sel, inti sel, dan
sitoplasma. Yang mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda-beda
d.
Empulur ketela pohon (Manihot utilisima)
Berdasarkan hasil pengamatan pada
empulur ketela pohon diperoleh bahwa jaringan
ini hanya mempunyai dinding sel, rongga sel, dan inti sel.
e. Daun
hydrillah (Hydrilla vetrisellata)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun hydrillah diperoleh bahwa
jaringan ini mempunyai trikoma, aliran plasma, sitoplasma, inti sel, dan
dinding sel.
f.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Mikroskop digunakan untuk mengamati objek biologi yang
berukuran sangat kecil. Mikroskop terdiri atas dua bagian yaitu bagian optik
dan bagian mekanik. Adapun bagian optik adalah: cermin, lensa okuler, lensa
obyektif, kondensor, dan diafragma. Sedangkan bagian mekanik adalah revolver,
kaki/pegangan mikroskop, meja preparat, makrometer/mikrometer dan tubus.
Adapun dua tahap yang harus diperhatikan saat menggunakan
mikroskop, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
B. Saran
Pada saat menggunakan mikroskop harus dengan hati-hati agar
tidak ada kesalahan pada saat menggunakannya dan mematuhi peraturan saat
pratikum agar pratikum berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Fried,
G. H. (2006). Biologi Edisi kedua. Jakarta: Erlangga.
Jawetz. (2000). Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:
Salemba Medika.
Nugroho, L. (2004). Biologi dasar. Jakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Poedjadi, A. (2003). Dasar-dasar Biologi. Jakarta:
Universitas Hasanuddin.
Tim, d. (2012). Penuntun
Biologi Dasar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.
Wheeler, V. (1998). Mikrobiologi Dasar. Jakarta:
Erlangga.
[1] Tim Dosen, Penuntun Biologi Dasar (Universitas Islam Negeri Alauddin:
Makassar, 2012),h.3
[2] Ibid.,
[3]
Tim Dosen, Penuntun Biologi Dasar (Universitas
Hasanuddin: Makassar, 2003),h.2
[4]Anna
Poedjadi, Dasar-Dasar Biologi (Universitas
Indonesia:Jakarta,2003),h.2
[5]Tim Dosen, Penuntun Biologi Dasar (Universitas Hasanuddin: Makassar, 2003),h.4
[8]Volk, Wheeler, Mikrobiologi Dasar (Erlangga: Jakarta,
1988),h.12
[9]Ibid.,
[10]Jawezt.Mikrobiologi Kedokteran (Salemba Medika: Jakarta,2000), h.54
[11]Admin
Mikroskop,hhtp://staff.Uny.Id./ (Selasa Juni 2009).
Komentar