Laporan Biologi > Persilangan
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul
“Biogenesis” disusun oleh:
Nama :
Andi Marwah Bakri
Nim :
60300112100
Kelas/Kelompok :
D/IV (empat)
Jurusan :
Biologi
Telah diperiksa dengan teliti oleh
asisten/koordinator Asisten yang dinyatakan diterima.
Makassar,14
November 2012
Koordinator Asisten Asisten
(Zulkarnain S.Si) (Indrawaty Sahaba)
Mengetahui
Dosen penanggung jawab
(AR. Syarief Hidayat, S.Si., M.Kes)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar
pertanyaan “darimanakah asal kehidupan itu”?. Pertanyaan ini sering kita dengar
atau sering kali muncul. Para ilmuanpun hingga saat ini belum dapat menjawab
asal usul kehidupan di muka bumi. Tetapi beberapa ilmuan telah mengemukakan
teori tentang asal kehidupan, tetapi belum dapat memberikan jawaban yang tepat.
Beberapa teori yang mengungkapkan asal-usul kehidupan adalah teori biogenesis,
teori abiogenesis, teori evolusi kimia dan teori evolusi biologis. Oleh karena
itu untuk menambah pengetahuan melalui percobaan ini kita berusaha untuk
mencari jawaban atau mengkaji secara mendalam mengenai hal ini.
Daging yang di simpan dalam botol selai di tempatkan
pada tempat yang terbuka, kemudian melakukan pengamatan selama satu mingga dan
mengamati setiap hari. Dalam percobaan ini kita akan mengetahui asal-usul
kehidupan dengan menggunakan daging dan kaldu ayam, kita juga membuktikan teori
dari percobaan biogenesis.[1]
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam percobaan ini adalah ingin
mengetahui asal usul kehidupan melalui suatu rangkaian percobaan sederhana yang
meliputi:
1. Percobaan
Fransisco Redi
2. Percobaan
Lazaro Spalanzani
3. Percobaan
Louis Pasteur
C. Manfaat
Adapun manfaat dalam percobaan ini adalah agar kita
mengetahui apakah teori tentang asal usul kehidupan sesuai dengan percobaan
yang telah dilakukan sehingga kita dapat mengetahui asal usul kehidupan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori
asal usul kehidupan dapat dibagi menjadi dua teori yaitu teori biogenesis dan
teori abiogenesis. Teori abiogenesis (Generation
spontanea) adalah teori yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
benda mati yang timbul secara spontan. Sedangkan teori biogenesis adalah teori
yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hiduplainnya.
Menurut Robert (2006)
adapun para pendukung teori abiogenesis yaitu:
a. Aristoteles
Berpendapat bahwa meskipun ada ikan yang
bertelur dan telur ikan atau hasil perkawinan induk ikan itu bila menetas akan
menjadi ikn yang sama dengan induk.
b. Anthoni
Van Leuwenhoek
Berdasarkan hasil penemuannya pada air rendaman
jerami yang diamati dengan mikroskop dan ditemukan bintik-bintik berasal dari
air dan menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati.[2]
c. John
Needham
Dia seorang ahli pengetahuan yang melakukan
penelitian merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit, kemudian ditutup
dengan baik, ternyata dalam beberapa hari ditemukan adanya kaldu yang berisi
bakteri.
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan
paham abiogenesis. Orang-orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis
tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul
kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu
antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia,
1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895). Berdasarkan hasil
penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis/generation
spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
1.
Percobaan Francesco Redi (1626-1697)
Untuk menjawab keraguannya terhadap paham
abiogenesis, Francesco Redi menggunakan bahan tiga karet daging dan tiga
toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut:[3]
a.
Toples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup
rapat-rapat.
b.
Toples II: diisi dengan sekerat daging,
dan dibiarkan tetap terbuka.
c.
Toples III: diisi dengan sekerat daging,
dibiarkan tetap terbuka.
Selanjutnya ke tiga toples tersebut
diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam
ketiga toples tersebut diamati. Dan hasilnya sebagai berikut:
a.
Toples I: daging tidak busuk dan pada
daging ini tidak ditemukan jentik/ larva atau belatung lalat.
b.
Toples II: daging tampak membusuk dan
didalamnya ditemukan banyak larva atau belatung lalat.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut,
Francesco Redi menyimpulkan bahwa larva atau belatung yang terdapat dalam
dagong busuk di toples dua dan tiga bukan terbentuk dari daging yang membusuk,
tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika lalat
tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi apabila melihat
keadaanpada toples II yang tertutup kain kasa.[4] Pada kain kasa penutupnya
ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung
relative sedikit.
2.
Percobaan Lazzaro Spalanzani (1729-1799)
Seperti halnya Francesco
Redi, Spallanzani menyaksikan kebenaran paham abiogenesis. Oleh karena itu, dia
mengadakan pecobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi,
tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan
percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau rebusan daging dan dua
buah labu. Berdasarkan hasil tersebut, Lazzaro Spallanzanimenyimpulkan bahwa
mikroba yang ada di dalamkaldu tersebutbukan berasal dari air kaldu(benda mati)
tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi adanya pembusukan karena telah
rejadi kontaminasi mikroa dari udara ke dalam air kaldu tersebut.
Pendukung paham abiogenesis menyatakan
keberatan terhadap hasil eksperimenLazzaro Spallanzani tersebut. Menurut mereka
untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara.
Dengan pengaruh udara tesebut terjadilah generation
spontanea.[5]
3.
Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis.
Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaa Lazzaro
Spallanzani. Dalam percobaannya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alt
labu. Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaannya, seluruh mikroorganisme
yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari
pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa.
Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkn, maka air pada pipa akan
mengembun dan menutuplubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal
ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan di udara
untuk masuk ke dalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu
pada air labu tadi.[6]
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan
ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat
pemanasanair kaldu. Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke
permukaan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini
terjadilah kontaminasi mikroorganisme.[7] Ketika labu dikembalikan
ke posisi semula (tegak), mikroorganismetadi ikut terbawa masuk, sehingga
setelah labu dibiarkan beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena adanya
pembusukan oleh mikroorganisme tersebut.
Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham abiogenesis atau
generation spontanea, yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda
mati yang terjadisecara spontan.
Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka
tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul
makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan:
a. Omne vivum ex ovo : setiapmakhluk hidup berasal dari telur
b. Omne vivum ex vivo : setiap telur berasal dari makhluk hidup
c. Omne vivum ex vivo : setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya[8]
Walaupun Louis Pasteur dengan oercobaannya telah berhasil menumbangkan
paham Abiogenesisatau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham
Biogenesis, belum berrti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup
yang pertama kali terjawab. Disamping itu teori Abiogenesis dan Biogenesis,
masih ada lagi beberapa teori tentang asaal usul kehidupan yang dikembangan
oleh beberapa ilmuan, diantaranya adalah sebagai berikut:[9]
a.
Teori kreasikhas, yang menyatakan bahwa
kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (Ghaib) pada saatyang istimewa.
b.
Teori kosmozoa, yang menyatakan bahwa
kehidupan yang ada diplanet ini berasal dari mana saja.
c.
Teori Evolusi Kimia, yang menyatakan bahwa
kehidupan di duniaini muncul berdasarkan hukum fisika kimia.[10]
Allah berfirman dalam surah Al-mu’minuun 12-14:
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sø:$# ÇÊÍÈ
Terjemahan:
“Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani dalam tempat yang kokoh. Kemudian air maniitu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.
Manusia
berawal dari air mani menjadi segumpal daging kemudian darah dan terbentuk tulang yang terbungkus oleh
daging. Sehingga tidak ada yang menandingi kesempurnaan manusia.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu
dan Tempat
Hari/tanggal : Rabu/ 14
November 2012
Pukul : 08.00
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai 2
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
B. Alat
dan Bahan
1. Alat
Adapun
alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu;
a. Perangkat
percobaan Francesco Redi
· Botol
selei dengan penutupnya
· Kain
kasa
· Karet
b. Perangkat
percobaan Lazzaro Spallanzani
· Tabung
reaksi
· Sumbat
gabus
· Bunsen
c. Perangkat
percobaan Louis Pasteur
·
Tabung reaksi
·
Pipa kapiler dengan diameter 0,5 cm
(dibuat sebagai model leher angsa)
·
Sumbat gabus
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini
yaitu:air, daging sapi segar,bumbu kaldu,korek/lilin
C. Cara
Kerja
Adapun
cara kerjanya adalah sebagai berikut:
a. Percobaan
Francesco Redi
· Mengisi
tiga tabung (botol selai) dengan sekerat daging segar
· Mengisi
tabung satu dengan tanpa menutup
· Mengisi
tabung dua dengan daging lalu menutup dengan kain kasa
· Mengisi
tabung tiga dengan daging lalu menutup rapat
· Mengamati
tabung tersebut setiap hari selama satu minggu
· Mengamati
apa yang terjadi
b. Percobaan
LazzaroSpallanzani
· Menyiapkan
empat buah tabung reaksi yang bersih dan steril dan masing-masing mengisi air
kaldu ayam atau sapi
· Mengisi
tabung satu 10 ml air kaldu lalu menutup tanpa memanaskan
· Mengisi
tabung dua 10 ml air kaldu lalu memanaskan tanpa menutup
· Mengisi
tabung tiga 10 mlair kaldu menutup dan mensterilkan (memanaskan)
· Mengisi
tabung empat 10 ml air kaldu tanpa menutup dan memanaskan
· Mengamati
setiap tabung setiap hari selama seminggu, apa yang terjadi?
c. Percobaan
Louis Pasteur
· Menyiapkan
tabung reaksi atau labu yang kemudian mengisi dengan 10 ml air kaldu lalu
menutup dan menghubungkan dengan pipa berbentuk leher angsaa daan memanaskan
sampai steril.
· Membiarkan
tabung/labu tersebut selama tiga hari pengamatan, apa yang terjadi (melihat
warna kaldu)
· Memiringkan
tabung/labu sehingga iir kaldu menyentuh pipa leher angsa
· Mengamati
perubahan yang terjadi satu hari setelah memiringkan tabung/labu, mengapa
demikian?
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
1. Francesco
Redi
Hari
/tanggal
|
Botol
|
||
I
|
II
|
II
|
|
Rabu
14/11/2012
|
Warna
daging masih segar, tidak berledir, tidak ada belatung, tidak ada larva
|
Warna
daging masih segar, tidak berbau, tidak berlendir, tidak redapat belatung dan
larva
|
Warna
daging segar, tidak berbau, tidak berlendir, tidak terdapat belatung dan
larva
|
Kamis
15/11/2012
|
Daging
masih segar, belum berbau, belum berlendir tidak ada belatung dan larva
|
Daging
masih segar, tidak berbau, tidak berlendir, tdak ada belatung dan larva
|
Dading
terlihat segar,tidak berbau, tidak berlendir, tidak terdapat belatung dan
larva
|
Jumat
16/11/2012
|
Warna
daging mulai kecoklatan, berbau, belum berlendir, tidak terdapat belatung,
belum ada larva
|
Warna
pada daging kecoklatan, tidak berbau, tidak brlendir, tidak terdapat belatung
dan larva
|
Warna
pada daging kecoklatan, berbau, berlendir, tidak terdapat belatung dan larva
|
Sabtu
17/11/2012
|
Daging
berwarna cokelat tua, berbau, tidak berlendir, terdapat belatung dan larva
|
Warna
pada daging cokelat tua,berbau, tidak berlendir, tidak terdapat belatung,
terdapat larva
|
Warna
pada daging cokelat muda, berbau,
berlendir, tidak terdapat belatung dan larva
|
Ahad
18/11/2012
|
Daging
berwarna cokelat tua, berbau, tidak brlendir, terdapat belatung, nampak larva
|
Warna
daging cokelat tua, berbau, tidak berlendir, terdapat belatung dan larva
|
Warna
daging cokelat muda,berbau, berlendir, tidak terdapat belatung dan larva
|
Senin
19/11/2012
|
Warna
daging hitam, berbau, tidak berlendir, terdapat banyak belatung dan larva
|
Warna
pada dagonga terlihat cokrlat tua, berbau, tidak berlendir, terdapat belatung
dan larva
|
Warna
daging kekuning-kuningan, berbau, berlendir, tidak terdapat belatung dan
larva
|
Selasa
20/11/2012
|
Daging berwarna hitam,brbau, tidak berlendir,
terdapat banyak belatung dan nampak larva
|
Daging
berwarna cokelat tua, berbau, tidak berlendir, terdapat belatung dan larva
|
Warna
daging kuning, berbau,tidak terdapat lemak belatung, tidak trdapat larva dan
berlendir
|
2. Lazzaro
Spllanzani
Hari
|
Perubahan
|
Tabung
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
Rabu
14/11/2012
|
Warna
Endapan
Bau
Organisme
|
Jernih
Tidak
ada
Tidak
Tidak
ada
|
Keruh
Tidak
ada
Tidak
Tidak
ada
|
Keruh
Tidak
ada
Tidak
Tidak
ada
|
Keruh
Tidak
ada
Tidak
Tidak
ada
|
Kamis
15/11/2012
|
Warna
Endapan
Bau
Organisme
|
Jernih
Tidak
Tidak
Tidak
ada
|
Keruh
Tidak
Tidak
Tidak
ada
|
Keruh
Tidak
Tidak
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Tidak
Tidak
ada
|
Jumad
16/11/2012
|
Warna
Endapan
Bau
Organisme
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Ada
|
Sabtu
17/11/2012
|
Warna
Endapan
Bau
Organisme
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Ada
|
Ahad
18/11/2012
|
Warna
Endapan
Bau
Organisme
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Ada
|
Senin
19/11/2012
|
Warna
Endapan
Bau
Organisme
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Ada
|
Selasa
20/11/2012
|
Warna
Endapan
Bau
Organisme
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Tidak
Berbau
Tidak
ada
|
Keruh
Mengendap
Berbau
Ada
|
3. Louis
Pasteur
No.
|
Hari/tanggal
|
Tabung
berleher angsa
|
1.
|
Rabu
14/11/2012
|
Air
kaldu masih jernih,tidak berbau, tidak terdapat organisme dan tidak terjadi
pengendapan.
|
2.
|
Kamis
15/11/2012
|
Warna
kaldu masih keruh, tidak berbau, tidak terdapat organisme dan tidak terjadi pengendapan
|
3.
|
Jumad
16/11/2012
|
Warna
kaldu kuning, tidak berbau, tidak terdapat organisme dan tidak terjadi
pengendapan.
|
4.
|
Sabtu
17/11/2012
|
Air
kaldu berwarna kuning, tidak berbau, tidak terdapat organisme dan tidak
terjadi pengendapan.
|
5.
|
Ahad
18/11/2012
|
Air
kaldu berwarna keruh, berbau, tidak terdapat organisme dan tidak terjadi
pengendapan.
|
6.
|
Senin
19/11/2012
|
Air
kaldu berwarna keruh, berbau, tidak terdapat organisme dan tidak terjadi
penggendapan.
|
7.
|
Selasa
20/11/2012
|
Air
kaldu berwarna keruh, berbau, terdapat organisme dan terjadi pengendapan.
|
B. Pembahasan
1. Franscesco
Redi
Pada hari pertama ketiga tabung yang
berisi sekerat daging dengan kondisi yang berbeda-beda. Yaitu pada tabung
pertama tidak ditutup warnanya merah, tidak berbau dan tidak ada larva. Pada
tabung kedua berwarna merah segar, tidak berbau dan tidak ada larva. Pada
tabung ketiga berwarna merah hati, tidak berbau dan tidak ada larva.
Pada hari kedua tabung pertma berwarana
merah, berbau dan ada larva. Pada tabung kedua
berwarna merah hati, berbau dan
tidak larva. Pada tabung ketiga berwarna merah hati, tidak berbau dan tidak ada
larva.
Pada hari ketiga tabung pertama berwarna
merah kecokelatan, berbau dan ada larva. Pada tabung kedua berwarna merah
kecokelatan, bau menyengat dan ada larva. Pada tabung ketiga berwarna merah
tua, tidak berbau dan tidak ada larva
Pada hari keempat tabung pertama
berwarna merah serta berjamur, berbau dan ada larva. Pada tabung kedua berwarna
merah kecokelatan, bau menyengat dan terdapat larva. Pada tabung ketiga
berwarna merah tua, tidak berbau dan terdapat larva.
Pada hari kelima tabung pertama berwarna
cokelat kering, berbau dan ada larva. Pada tabung kedua berwarna cokelat
kering, sangat berbau dan terdapt larva. Pada tabung ketiga berwarna merah tua,
tidak berbau dan terdapat larva.
Pada hari keenam tabung pertama berwarna
cokelat kering, berbau dan terdapat larva. Pada tabung kedua berwarna cokelat
kering, sangat berbau dan terdapat larva. Pada tabung ketiga berwarna
kehitaman, tidak berbau dan terdapat ulat.
Pada hari ketujuh tabung pertama
berwarna cokelatkering, berbau dan terdapat banyak larva. Pada tabung
kedua berwarana cokelat kering, sangat
berbau dan terdapat larva. Pada tabung ketiga berwarna kehitaman, tidak berbau
dan terdapat larva besar.
2. Lazzaro
Spallanzani
Pada hari pertama keempat tabung yang
berisi air kaldu dengan kondisi yang berbeda. Yaitu pada tabung pertama ditutup
tanpa dipanaskan warnanya keruh, tidak ada endapan dan tidak berbau. Pada
tabung kedua dibuka dan dipanaskan warnanya keruh, tidak ada endapan dan
berbau. Pada tabung ketiga ditutup dan dipanaskan warnanya keruh, tidak ada
endapan dan tidak berbau. Pada tabung keempat tidak ditutup tetapi dipanaskan
warnanya keruh, tidak terdapat endapan dan tidak berbau.
Pada hari kedua tabung pertama sampai
tabung keempat warnanya keruh, terdapat endapan dan tidak berbau. Pada hari
ketiga tabumg pertama sampai tabung keempat warnaya keruh dan terdapat endapan.
Tabung pertama berbau sedangkan tabng kedua sampai keempat tidak berbau.
Pada hari keempat tabung pertama sampai
keempat warnanya keruh dan terdapat endapan. Pada tabung pertama dan kedua
berbau sedangkan tabung ketiga dan keempat tidak berbau. Pada hari kelima
tabung pertama sampai keempat warnanya keruh dan terdapat endapan. Pada tabung
pertama dan ketiga tidak berbau sedankan tabung kedua dan keempat berbau.
3. Louis
Pasteur
Pada hari pertama pada tabung berleher
angsa terdapat warna keruh,berbau dan tidak ada endapan. Pada hari kedua
warnanya keruh terdapat endapan, tidak berbau. Pada hari ketiga warnanya keruh,
berendapan, berbau dan terdapat jamur. Pada hari keempat sampai hari ketujuh
warnanya keruh, berendapan, berbau dan terdapat jamur. Hal yang menyebabkan
terdapatnya belatung pada daging dikarenakan telur lalat hinggap pada daging
dan menyebabkan ada ulat.
Yang menyebabkan terjadinya dan
terdapatnya mikroba yang ada dalam kalbu bukan berasal dari kaldu (benda mati),
tetapi berasal dari adanya kontaminasi dari udara secara langsung sehingga air
kaldu membusuk dan berbau. Hal yang menyebabkan adanya ulat atau belatung
disebabkan karena adanya lalat yang hinggap pada tabung yaang ditutup dengan
kain kasa dengan kontak langsunsg dengan udara luar. Danpada air kaldu yang
berbentuk leher angsa air kaldunyatetap jernih sebabkan karena tidak adanya
kontak langsung dengan udara.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini
yaitu:
1. Franscesco
Redi berpendapat bahwa kehidupan bukan berasal dari kehidupan yang membusuk
tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke dalam tabung dan bertelur pada karetan
daging.
2. Lazzaro
Spallanzani berpendapat bahwa asal usul kehidupan itu pada percobaan yang
dilakukannya dengan memanaskan dua tabung kalbu dengan keadaan berbeda yaitu
tabung terbuka dan tabung tertutup, Ternyata dalam tabung yang terbuka terdapat
organisme.
3. Louis
Pasteur berpendapat bahwa labu diisi dengan kalbu kemudian disterilkan dengan
dipanaskan dan didinginkan selama beberapa hari ternyata tiak diteukan adanya
mikroorganisme
B. Saran
Adapun saran yang saya sampaikan yaitu
untuk mendapatkan hasil percobaana yang baik atau jelas harus teliti dan
berhati-hati agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
DAFTAR
PUSTAKA
Amin. (1995). Biologi umum. Jakarta: Balai
pustaka.
Anonim. (2010). Biogenesis.
Wikipedia.
Keton. (1990). Biologi
Sience. Library of Dangees.
Nurmawati. (1994). Biologi
Umum. Makassar: Yusdianto.
Sujianto. (2006). biologi.
Jakarta.
.
.
[1]Amin, Biologi Umum (Balai Pustaka:Jakarta,1195), h.5.
[2]Amien. Biologi Umum (Balai Pustaka:Jakarta,1995),h.7
[3]Ibid.,
[4]Ibid.,h.8
[6]Anonim, Wikipedia.Biogenesis (2010). 20/11/2012.
[7]Sujianto, Biologi (Jakarta: 2006),h.266.
[9]Keton, Biologi science, (Librari Of Danges in Publikation,1990),h.123.
[10]Ibid.,
Komentar
www.kiostiket.com