Prinsip-Prinsip Riset Berbasis Molekuler
Pendekatan dalam riset:
v
Pengembangan riset dapat ditempuh melalui:
1.
Theorical –basic approach
2.
Empirical –basic approach
·
Explorative research
·
Comfirmation research
v
Tidak semua riset berbasis molekuler
v
Riset berbasis molekuler penting untuk:
1.
Study genetika
2.
Study dasar dan rekayasa proses fisiologi dalam
sel
3.
Identifikasi, klasifikasi, phylogenetic,
diversity, evolusi
4.
Integratif research
Riset
berbasis molekuler perlu dilakukan :
1.
Pendekatan konvensional (analisis biokimia,
morfologi) tidak memungkinkan untk dilakukan contoh, identifikasi mikroba yang
tidak dapat dikulturkan secara konvensional.
2.
Pendekatan konvensional tidak memberikan kesimpulan solid. Contoh
identifikasi mikroba secara biokimia dan morfologi memberikan hasil yang embiguous.
3.
Riset berbasis metodologi konvensional tidak
memungkinkan karena ada batasan kompatibilitas (misalnya menyisipkan gen dari
mikroba ke tanaman.
4.
Analisis harus dilakukan pada asas gen dengan
melakukan modifikasi secara fasifik, contoh: studi mengenai proses ekspresi
gen.
5.
Tidak ada pendekatan lain yang memungkinkan
selain pendekatan molekuler. Contoh: genom squencing.
Genom squencing adalah
perbandingan atau membandingkan gen pada tumbuhan.
Riset dasar berbasis molekuler :
v
Bidang pertanian
1.
Fitopatologi
dan hama tumbuhan
-
Interaksi tanaman dengan patogen/hama
2.
Pemuliaan tanaman
-
Resistensi patogen/hama
-
Toleran terhadap faktor lingkungan
3.
Fisiologi tanaman
-
Perubahan kandungan metabolik
-
Menipulasi morfologi tanaman
v
Bidang Medis
1.
Cancer study
2.
Pengembangan metabolik penting, misalnya hormon
terapeutik, antibiotik
3.
Pengembangan toksin untuk manusia dan hewan.
v
Bidang riset dasar
Studi tentang pertumbuhan sel
-
Terkait dengan cancer study
Metodolgi riset:
Harus menguasai:
1.
Prinsip-prinsip kultivasi sel atau jaringan
2.
Isolasi dan porifikasi bahan genetik (DNA/RNA)
3.
Prinsip elektroforesis (DNA/protein)
4.
Prinsip-prinsip enzimologi : penggunaan dan
penyimpangan
5.
Prinsip sentrifugasi
6.
Prinsip amplifikasi DNA dan squencing.
Setiap enzim mempunyai karakteristik
Memulai dengan:
1.
Pertimbangkan dan pelajari metodologi riset
berbasis m
2.
Tentukan bagian kegiatan penelitian
3.
Gunakan metode penelitian yang memungkinkan
dilakukan tetapi dapat memberikan hasil dan kesimpulan yang solid
4.
Pertimbangkan untuk membandingkan metodologi
molekuler dengan metode non-molekuler. Beberapa kajian perlu menggunakan kedua
pendekatan tersebut.
Beberapa riset berbasis M yang potensial di Indonesia
1.
Kajian keragaman hayati, khususnya kelompok
mikrobia
-
Untuk melindungi kekayaan hayati
-
Untuk eksplorasi pemanfaatan dan industrilisasi
2.
Isolasi dan kajian gen teloransi terhadap faktor
lingkungan eksterm
-
Kajian toleransi terhadap cekaman
asmotik,panas,asam
-
Untuk eksplorasi dan pemanfaatan dalam industri
dan pemuliaan tanaman
3.
Eksplorasi, isolasi dan kajian metabolis eksotis
dari plasma nutfah indonesia.
Sumber daya hayati dan habitat untuk riset
Habitat laut dan perairan:
-
Sumber keragaman hayati mikrobia dan organisme
laut
-
Potensi untuk eksplorasi metabolisme.
Komentar